Friday, May 27, 2005

MERAIH HIKMAH DARI SETIAP KEJADIAN

Di mana pun dan kapan pun, kita harus selalu mengingat Allah. Sehingga
apapun yang terjadi, kita tetap berada dalam "lingkaran-Nya". Semoga
Allah menjadikan kita orang-orang yang mampu mengambil hikmah dari
setiap peristiwa. Dan, semoga pula kita selalu siap menghadapi apa pun
yang akan terjadi.

Saudaraku, orang yang beruntung adalah orang yang selalu bergerak dan
selalu berusaha untuk lebih baik. Saya ingin mengingatkan kembali
sebuah hadis dari Rasulullah SAW tentang waktu. Kalau hari ini lebih
baik dari hari kemarin, maka kita beruntung. Tapi kalau hari ini sama
dengan kemarin, kita rugi. Kenapa? Masalah yang kita hadapi bergerak
terus setiap hari. Kalau kualitas amal kita sama, berarti kita sudah
kalah kemampuan. Apalagi kalau hari ini lebih jelek dari hari kemarin,
pasti celaka. Yang namanya urusan, masalah, atau persoalan akan terus
bergerak dan tidak bisa dihentikan. Pilihan kita hanya satu, yaitu
bergerak lebih cepat dari masalah yang akan kita hadapi.

Karena itu, kita jangan takut dengan masalah yang akan menghadang.
Yang harus kita takuti adalah kurangnya percepatan kita dalam
menghadapinya. Ada sebuah perumpamaan tentang ujian di sekolah. Kenapa
soal ujiannya sama, tapi hasilnya berbeda? Ada yang lulus, tapi ada
pula yang gagal. Ada lulus pas-pasan, ada pula yang lulus dengan
memuaskan. Yang membedakannya adalah kemampuan setiap peserta ujian
dalam menyelesaikan soal. Yang akan menikmati ujian adalah yang jadwal
belajar dan berlatihnya lebih banyak. Akibatnya menjelang ujian lebih
senang, ketika ujian ia menikmati, dan setelah ujian ia dipuji. Beda
dengan yang jarrang belajar dan jarang berlatih, sebelum ujian tegang,
ketika ujian bingung, dan setelah ujian terpermalukan.

Ujian apa pun yang menimpa, kalau kita memiliki kesiapan ilmu dan
mental, insya Allah ujian itu hanya akan mendatangkan nilai tambah dan
kemuliaan diri.

Allah adalah Dzat Yang Maha Memberi Derita dan Allah pun Maha Memberi
Manfaat. Dalam sebuah keterangan diungkapkan, "Jika Allah menyentuhkan
(bukan menimpakan) mudharat, maka tidak ada satu pun yang bisa
menolaknya; dan jika Allah memberikan satu kebaikan, maka tidak ada
yang bisa menghalanginya, kecuali Dia sendiri".

Saudaraku, kita harus sadar bahwa tidak ada satu pun kejadian yang
luput dari genggaman Allah SWT. Semuanya, total terjadi karena izin
Allah SWT. Setiap kejadian, entah baik atu buruk, terjadi karena izin
Allah. Karenanya, kita jangan sekadar mencari izin Allah, tapi kita
harus mencari ridha Allah.

Begitupun dengan jatuhnya pesawat Lion Air di Solo pada 30 November
2004 lalu. Peristiwa itu terjadi karena izin Allah. Allah sudah
mengatur settingannya; cuaca buruk, hujan lebat, siapa yang duduk di
depan, siapa pula yang duduk dibelakang, siapa yang akan selamat,
siapa pula yang akan meninggal.

Semuanya ada dalam skenario Allah SWT, dan tidak akan tertukar. Ada
kasus yang tiketnya tertinggal, dia kecewa. Sebabnya Allah belum
menghendaki ia meninggal. Ada pula yang waiting list, ia gembira
mendapatkan tiket. Padahal saat mendarat itulah dia akan meninggal.
Semuanya ada dalam genggaman Allah. "Tiap-tiap umat mempunyai ajal.
Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukan(nya)"
(QS Yunus: 49).

Apa hikmahnya bagi kita? Kala kita melihat musibah tersebut, maka
keyakinan yang penuh kepada Allah harus kita dapatkan. Jangan sampai,
ketika membahas musibah, kita hanya bisa menyalahkan, mencari sebab,
tanpa melihat hikmah yang terjadi di belakangnya. Itu bab lain, tapi
bab keyakinan kepada Allah mutlak harus kita dapatkan. Jangan biarkan
setiap kejadian lolos begitu saja. Kita harus menjadikan setiap
kejadian bernilai tambah.

Hikmah lainnya, di manapun dan kapan pun, kita harus selalu mengingat
Allah. Sehingga apapun yang terjadi, kita tetap berada dalam
"lingkaran" Allah. Tatkala kita naik pesawat misalnya, jadikan ia
sebagai ladang ibadah, dengan selalu berzikir, bertafakur, dan
sepenuhnya berlindung kepada Allah.

Wallahu a'lam bish-shawab.( adit fe2000)

www.masjidistiqlal.com

0 Comments:

Post a Comment

<< Home